Resume Materi Kromosom

 

Kromosom adalah benang-benang yang terdapat pada inti sel yang fungsinya membawa DNA yang sifatnya bawaan dan berisi tentang sebagian besar informasi untuk aktivitas regulasi sel. Chung et al (2012), Draghia et al. (2013) dan Kuo (2013) menyampaikan bahwa jumlah kromosom yang terdapat pada inti sel dari berbagai organisme berbeda-beda. Menurut Zamariola (2014) kromosom akan tampak jelas pada sel yang aktif melakukan pembelahan.

Jumlah kromosom yang ada pada tanaman berbunga biasanya cukup banyak jika diamati di bawa mikroskop. Kromosom pada tanaman memiliki variasi sebanyak jumlah spesies yang ada, dapat berbeda dari satu spesies dengan spesies lain dan dapat berbeda antara tipe wild (liar) dengan kultivar. Hal tersebut yang menyebabkan beberapa bagian kromosom pada tanaman sulit dibedakan, sehingga menjadi barrier genetic terhadap aliran genetik antara spesies tersebut.

Fungsi utama dari kromosom adalah bertanggung jawab dalam pemisahan DNA dengan jumlah yang sama dan memastikan bahwa keturunan membawa sifat dari kedua orang tua pada setiap pembelahan selnya (Bass & Birchler, 2011). Selain itu, kromosom juga menjaga integritas dan ketepatan replikasi genom pada setiap siklus sel. Kromosom mempunyai tiga elemen struktur utama yang diperlukan untuk replikasi dan pemeliharaan sentromer, telomer, dan unit replikasi. Struktur kromosom ini membantu memastikan agar DNA tetap melilit pada protein.

  1. Peta karyotype dan karakter kromosom. Karyotype dapat mencakup variasi antar spesies. Jika diketahui ada beberapa genus tanaman yang memiliki banyak spesies, maka data morfologi dan ekologi tidak cukup untuk merepresentasikan hubungan filogenetik antar spesies tersebut. Namun, sitoraksonomi dapat menjadi jembatan yang akurat untuk mempelajari hubungan filogenetik tersebut. Jumlah, bentuk, ukuran kromosom dan posisi sentromer pada kromosom tanaman bersifat khas, sehingga memudahkan proses karakterisasi kromosom pada spesies. Karakterisasi kromosom tersebut akan ditampilkan dalam bentuk karyotype atau karyogram sebagai susunan lengkap pasangan homolog yang tersusun dalam seri kromosom dari terbesar ke terkecil.
  2. Sel Eukariot dan Prokariot. Sel eukariot memiliki inti sel, yang mana diameter sel biasanya 10 – 100 micrometer, sepuluh kali lebih besar dibandingkan bakteri. Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis membrane, tapi ada juga yang dibatasi oleh dua membran, misalnya nucleus. Dinding sel yang kaku, terbuat dari selulosa dan polimer lain yang mengelilingi sel tumbuhan dan membuatnya kuat. Karakteristik sel eukariot: 
    • Terdapat kelompok organel membrane sitoplasmik yaitu RE, badan golgi, lisoson, endosome, peroksisom dan glikolisom.
    • Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang mengandung selulosa.
    • Pembelahan sel melibatkan mitokondria

    Sel prokariot merupakan sel yang tidak memiliki membran yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya serta daerah tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma yang disebut nucleoid. Kelompok prokariot memiliki struktur yang lebih sederhana dan ditemukan hanya pada bakteri dan semua bakteri adalah sel prokariot. Prokariotas merupakan organisme uniseluler yang memiliki ukuran sel berdiameter 0,7-2,0 mikrometer yang terdiri atas selubung sel, membrane sel, sitoplasma, nucleoid. Persamaan sel eukariot dan prokariot:

·         Susunan membrane plasma sama

·         Terdapat pemisahan jalur metabolisme

·         Mekanisme fotosintesis sama

c)                          Struktur kromosom

  •    Kinetokor: terdapat pada sentromer sebanyak 2 buah di masing-masing kromatid tempat melekatnya benang spindle.
  •     Mikrotubulus: benang-benang yang menempel pada kinetokor
  •     Satelit: bagian yang terbentuk akibat daerah penyempitan
  •     Kromosom: Kumpulan nukleosom yang menggulung rapat.
  •     Nukleosom: DNA yang meilit protein
  •     Histon H1: menghubungkan antar nukleosom (tidak terlilit DNA)



Referensi

Chung K., Hipp A.L., Roalson E.H. 2012. Chromosome Number Evolves Independently of Genome Size in a Clade with NonLocalized Centromeres (Carex: Cyperaceae). Evolution 66(9): 2708-2722.

Draghia L., Chelarin E.L., Sirbu C., Branza M., Sandu Miculschi C. 2013. Analiysis of Chromosome Number in Some Allum and Silene Wild Species with Ornamental Use. Not Bot Horti Agrobo 41(1): 294-300.

Kuo J. 2013. Chromosome Numbers of the Australian Cymodoceaceae. Plant Syst Evol, 299: 1443-1448.

Novianti, Titta. 2020. Modul Mata Kuliah Biologi Sel (NCA 103). Universitas Esa Unggul.

Wulandari, A.S., dan Wijaya, T.R. 2015. Analisis Kromosom Tanaman Jati (Tectona grandis Lf) dengan Metode Pewarnaan. Jurnal Silvikultur Tropika, 6(1): 49-54.

Zamariola L., Tiang C.L., De_Storme N., Pawlowski W., Geelen D. 2014. Chromosome Segregation in Plant Meiosis. Plant Science, 5: 1-20.



Nama : Dwike Julia Ajeng Ayuningtyas

NPM : 21025010122


Comments